Bandung - Digitalisasi pemerintahan desa di Indonesia akan memudahkan semua pihak namun pengelolaannya tidak bisa sembarangan, ke depannya harus bisa diintegrasikan dan dilakukan pihak berpengalaman.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo menyampaikan hal itu dalam kunjungan kerja ke Desa wisata Gunung Masigit, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu, 12 Februari 2022. Yusharto meninjau tempat wisata yang menerapkan smart village.
Menurut Yusharto proses digitalisasi ini mempermudah pengecekan data pengunjung tempat wisata, termasuk Wisata Stone Garden, Desa Gunung Masigit.
Dalam wisata Stone Garden sudah diterapkan ke dalam sistem tiketing. Dengan penerapan transaksi berlaku sistem cashless dan paperless (tanpa uang cash dan tanpa kertas)
Dirjen Pemdes mengatakan melalui sistem digital ini adanya kejelasan data yang nantinya bisa memudahkan untuk pengambilan keputusan bagi pemegang regulasi dalam hal ini pemerintah. Pendataan sistem digitalisasi ini, juga bisa membantu dalam anggaran.
Yusharto menegaskan tidak perlu menunggu waktu untuk pengembangan teknologi, tapi harus melakukan terobosan demi mempercepat layanan dan meningkatkan akuntabilitas. Selain itu, proses digitalisasi di desa bisa menumbuhkan potensi UMKM yang ada di desa.
"Untuk menyelesaikan masalah di masyarakat, digitalisasi bukan lagi pilihan tapi sudah menjadi keharusan," tegas Yusharto.
Yusharto berharap 165 Desa di Kabupaten Bandung Barat bisa semua terdigitalisasi. Menurut Yusharto, Bina Pemdes Kemendagri, siap membantu sebagai jembatan menyelesaikan masalah dan mencari solusi melalui command center.
Transformasi digital yang dilakukan oleh Desa Gunung Masigit tidak lepas dari kerjasama dengan PT Telkom.
Tribe Leader Smart Village and Community Telkom Indonesia Wahyudi mengatakan, digitalisasi di berbagai aspek kehidupan di desa saat ini sudah menjadi keharusan. Namun implementasinya bisa dimulai dari aspek yang dirasa paling krusial di masing-masing desanya, dan ke depannya yang menjadi tantangan adalah bagaimana seluruh pengelolaan dan proses digitalisasi desa ini bisa terintegrasi sehingga pemanfaatannya menjadi lebih optimal dan lebih berdaya guna lagi.
Penerapan wisata di Stone Garden menetapkan protokol kesehatan yang ketat. Turut hadir mewakili Bupati Kabupaten Bandung Barat, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Imam Santoso, Kepala Bidang Kelembagaan & Partisipasi Pemberdayaan Masyarakat DPMD Provinsi Jabar Lisa Afianti.