JAKARTA, 22.06.2020 -- Sebanyak 84 Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih menjadi pemenang Lomba Inovasi Daerah bertema "Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19" yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri bersama enam Kementerian dan Lembaga lainnya. Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, didampingi oleh Menteri Dalam Negeri, M. Tito Karnavian, menyerahkan piala dan hadiah kepada pemenang dalam acara yang digelar di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri, Senin (22/6/2020)
Lomba yang digelar mulai 29 Mei 2020 dan berakhir 12 Juni 2020 dimaksudkan untuk mempersiapkan masyarakat memasuki masa Kenormalan Baru (new normal) di tengah Pandemi COVID-19. Dalam kata pengantar pada gelaran penganugerahan pemenang lomba tersebut, Mendagri Tito Karnavian, dengan mengutip pernyataan ahli di dalam dan luar negeri, megatakan bahwa pandemi Covid-19 belum akan berakhir dalam kurun waktu dekat. Karenanya, seluruh dunia mempersiapkan diri beradaptasi dengan COVID-19.
Menurut Mendagri, berbagai negara melakukan inovasi untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau new normal life. Bagaimana pun, lanjut Mendagri, negara tidak mungkin terus menerus melakukan pembatasan secara ketat apalagi melakukan lockdown. Soalnya, hal itu akan membawa dampak negatif bagi kesehatan, ekonomi, psikologi sosial dan berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya.
Mendagri menambahkan, Indonesia juga melakukan adaptasi, yang oleh Presiden Joko Widodo, disebut dengan istilah tatanan kehidupan produktif dan aman Covid-19. Sebagai sesuatu yang baru, kata Mendagri, tatanan ini memerlukan tahap pengenalan atau pra kondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. “Prakondisi dilakukan dengan membuat protokol kesehatan di berbagai sektor kehidupan dan melakukan simulasi-simulasi,” ujarnya.
Upaya prakondisi ini, kata Mendagri, diinisiasi oleh pemerintah pusat melalui Kementerian dan Lembaga, serta oleh pemerintah daerah pada semua tingkatan. Tujuannya, kata Mendagri, agar terjadi gerakan nasional kebersamaan untuk beradaptasi dengan tatanan baru tersebut. Peran pemerintah daerah menjadi penting, kata Mendagri, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat di daerahnya masing-masing.
Oleh karena itu, Kemendagri bersama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekomomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, serta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19/BNPB, berinisiatif mengadakan lomba antardaerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19 dan simulasinya di tujuh sektor kehidupan. Ketujuh sektor tersebut adalah, pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transpotasi publik, dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
“Agar adil maka lomba diadakan dengan membagi empat klaster Pemda, yaitu klaster provinsi, klaser kota, klaster kabupaten, dan klaster kabupaten perbatasan atau tertinggal,” ujar Mendagri.
Simulasi protokol tersebut diabadikan dalam video singkat berdurasi 1,5 menit. Pemerintah daerah bebas memilih sektor-sektor yang akan diikutinya. Bahkan mereka dapat mengirim video di semua sektor yang dilombakan. “Untuk membuat video tersebut tentunya Pemda harus menyusun protokol kesehatan dengan melibatkan ahli kesehatan dan bekerja sama dengan stakeholder yang digarapnya seperti operator pasar tradisional, hotel, restoran, dan sebagainya,” kata Mendagri.
Mendagri menyebutkan, video-video pemenang akan disosialisasikan ke publik melalui media massa termasuk media sosial. Hal ini supaya, menjadi model yang ditiru bagi Pemda lain, serta memberikan kesadaran masyarakat untuk berinovasi dan beradaptasi dengan tatanan baru yang produktif dan aman dari bahaya Covid-19.
Selain mendapat piagam penghargaan, setiap pemenang diberikan Dana Insentif Daerah (DID) dengan nominal beragam. Untuk pemenang pertama di setiap kategori dan setiap klaster, daerah diberikan DID sebesar Rp 3 miliar, pemenang kedua Rp 2 miliar, dan pemenang ketiga Rp 1 miliar. Sehingga total pemenang berjumlah 84, terdiri atas juara I, II dan III untuk 7 sektor kehidupan dan 4 klaster Pemda dengan total hadiah Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 168 miliar.
Harap dicatat dana hadiah lomba inovasi daerah ini bukanlah milik pribadi Kepala Daerah pemenang lomba atau timnya. Dana hadiah pemenang lomba milik Pemerintah Daerah untuk insentif bagi daerah guna pembangunan daerah. Kementerian Keuangan akan mentransfer dana hadiah lomba tersebut lewat pos DID (Dana Inovasi Daerah) ke APBD Pemda sebagai insentif tambahan yang penggunaannya diawasi oleh DPRD, inspektorat serta lembaga pengawasan lainnya seperti BPKP dan BPK.
Sampai batas akhir lomba 8 Juni 2020, sebanyak 2.517 video diterima oleh panitia. Keseluruhan video dinilai dalam kurun waktu 9-12 Juni 2020, oleh tim juri gabungan dari Kemendagri, Kemenkeu, Kemenkes, Kemenpan-RB, Kemenparekraf, Kemendag, Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19/BNPB, Badan Nasional Pengelola Perbatasan.
Pemenangnya, sebagaimana dikemukakan di atas, ada 84 pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Untuk sektor pasar tradisional, pemenang pertama adalah adalah Bali (tingkat provinsi), Banyumas (tingkat kabupaten), Bogor (tingkat kota) dan Lembata (untuk tingkat daerah perbatasan dan tertinggal).
Untuk sektor pasar modern, pemenang pertama adalah Jawa Timur, Aceh Tamiang dan Bogor dan Seram Bagian Barat
Untuk sektor restoran dan rumah makan, pemenang pertama adalah Lampung, Trenggalek, Bogor dan Sumba Barat Daya
Untuk sektor hotel pemenang pertama adalah Jambi, Trenggalek, Pekanbaru dan Sumba Barat Daya
Untuk sektor PSTP, pemenang pertama adalah Sulteng, Trenggalek, Bekasi dan Nias.
Untuk sektor temapt wisata, pemenang pertama adalah Jawa Tengah, Sintang, Semarang dan Sigi.
Untuk sektor transportasi umum pemenang pertama adalah Jawa Tengah, Sintang, Bengkulu dan Jayawijaya.
Daftar lengkap pemenang dapat dilihat pada tabel. (###)
