Jakarta - Sesama negara demokrasi di Asia dengan jumlah penduduk besar, India dan Indonesia memiliki kemiripin, terutama dalam hal pemilihan kepala daerah. Indonesia baru saja selesai melaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di tengah pandemi covid19. India, negara di Asia Selatan ini kini sedang melaksanakan hal yang sama seperti di Indonesia. Namun sayang, India mengalami lonjakan penularan Covid19 akibat tidak melakukan prokes yang ketat seperti Indonesia.
Dikutip dari aljazeera.com (9/4), India mengalami lonjakan kedua penularan terburuk Covid 19 karena kampanye di negara yang dipimpin oleh PM Mohdi itu dan pertemuan politik, pertemuan keagamaan, dan festival. Hal itu berkontribusi pada lonjakan penularan Covid gelombang kedua.
Kasus COVID-19 India telah melonjak 13 kali lipat dalam waktu hampir dua bulan, gelombang kedua yang ganas yang didorong oleh pengabaian terbuka terhadap protokol keselamatan di sebagian besar negara yang luas itu.
Pihak berwenang India pada hari Jumat melaporkan 131.968 infeksi COVID-19 baru, rekor peningkatan untuk hari ketiga berturut-turut, demikian data dari kementerian kesehatan. Kematian naik dari 780 menjadi 167.642.
Dengan penghitungan keseluruhan sebesar 13,06 juta, beban kasus keseluruhan India adalah yang tertinggi ketiga secara global, sedikit di bawah Amerika Serikat dan Brasil.
Kampanye pemilihan yang dipimpin oleh PM Narendra Modi, pemimpin oposisi utama Rahul Gandhi dan tokoh politik penting lainnya, serta festival yang ramai dan pertemuan keagamaan telah berkontribusi pada rekor kebangkitan virus corona baru.
Lalu, timbul pertanyaan, kenapa Pilkada Indonesia dan India berbeda dari sisi penularan covid19? Jawabannya adalah prokes. Indonesia melakukan pilkada serentak diiringi dengan prokes yang ketat. Sedangkan India tidak melakukan prokes yang ketat sepanjang rangkaian pemilihan kepala daerah.
Dikutip dari liputan6.com (10/12/2020), berdasarkan pemantauan Satgas COVID-19, penerapan protokol kesehatan dalam tahapan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember 2020 sudah berjalan dengan cukup baik. Pemantauan dilakukan melalui Dashboard Bersatu Lawan COVID-19 (BLC) sejak hari pencoblosan berlangsung.
Saat konferensi pers, Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, pentingnya kepatuhan pemilih dalam gelar Pilkada 2020 menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak).
Gelaran Pilkada Serentak 9 Desember 2020 lalu mendapat sejumlah apresiasi. Hal itu disampaikan oleh berbagai organisasi keagamaan seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pesta demokrasi itu dinilai berbagai pihak berjalan lancar, aman, dan tertib. Dikutip dari Tribunnews.com (15/12/2020), PBNU melalui surat pernyataannya yang ditandatangani Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, dan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengapresiasi pelaksanaan Pilkada yang berjalan dengan aman dan lancar. Pilkada yang menjunjung tinggi keamanan merupakan tradisi yang sangat baik untuk menjamin tumbuh kembangnya demokratisasi. “Mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat mulai dari peneyelenggaran dan juga pemilih yang telah berusaha semaksimal mungkin menjaga protokol kesehatan Pandemi Covid-19," ungkapnya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengungkapkan rasa syukurnya Pilkada Serentak 2020 berlangsung aman, tertib, dan lancar.
Pada kesempatan yang berbeda, Sekretaris Jenderal Amirsyah MUI Tambunan menyatakan gembira karena Pilkada serentak yang dilaksanakan 9 Desember lalu dalam situasi Pandemi Covid-19 itu, ternyata menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang begitu ketat.
"MUI memberikan apresiasi yang tinggi baik kepada penyelenggara Pilkada maupun masyarakat yang benar-benar menjaga kedisiplinan dan mengikuti semua imbauan pemerintah," ujar Amirsyah.
Sementara itu Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut hingga saat ini belum ada laporan mengenai adanya klaster Pilkada. Mahfud MD mengungkapkan rasa syukur atas berlangsungnya Pilkada Serentak 2020 dengan aman.