JAKARTA, MDN-News, 22/02/2021. Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) dengan cepat merespons perintah Mendagri untuk segera mengganti dokumen kependudukan yang hilang akibat bencana di Provinsi Jawa Tengah. Menurut laporan Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh, sampai 22 Februari 2021, pihaknya telah mencetak lebih dari 22.000 dokumen kependudukan dan sebagian besar sudah diterima oleh penduduk Jawa Tengah.
"Penerbitan dokumen pengganti ini sebagai pelaksanaan tanggap bencana di Provinsi Jawa Tengah, untuk Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak dan Kabupaten Batang," kata Zudan dalam keterangan tertulis hari ini (22/02/2021).
Dalam laporannya kepada Mendagri, Zudan mengatakan dokumen kependudukan pengganti tersebut terdiri dari 18.370 Kartu Keluarga pengganti yang sudah dicetak. Sebanyak 13.585 KK telah didistribusikan ke desa/kelurahan dan sebanyak 5.805 KK telah diterima penduduk.
Selanjutnya, KTP-el yang hilang/rusak akibat bencana, telah dicetak dan diterima penduduk sebanyak 3.497 keping. Ada pun akta kelahiran yang sudah dicetak dan diserahkan kepada penduduk sebanyak 1.197 lembar. Berikutnya, akta kematian yang sudah dicetak dan diterima penduduk sebanyak 150 lembar. Jumlah keseluruhan adalah sebanyak 22.017 dokumen kependudukan pengganti. Disamping itu dilaporkan juga adanya perekaman baru sebanyak 37 orang.
Sebelumnya, Mendagri meminta Ditjen Dukcapil proaktif untuk mengganti dokumen kependudukan yang hilang atau rusak akibat bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menindaklanjuti arahan Mendagri, Dirjen Dukcapil menerjunkan empat tim Dukcapil tanggap bencana untuk Jawa Tengah. Tim kali ini bekerja di Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Nganjuk. Tim tanggap bencana Dukcapil sebelumnya juga diturunkan sebulan penuh, masing-masing empat tim ke daerah bencana banjir di Kalimantan Selatan dan korban bencana gempa bumi di Majene Sulawesi Barat. (#)